Senin, 11 Agustus 2025

Workshop Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI di Cicalengka, Wujudkan Pembelajaran Berkualitas Tahun Ajaran 2025–2026

 Workshop Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI di Cicalengka, Wujudkan Pembelajaran Berkualitas Tahun Ajaran 2025–2026

Cicalengka, 12 Agustus 2025 – Seluruh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Negeri se-Kecamatan Cicalengka berkumpul di SDN Cicalengka 07 dalam rangka mengikuti workshop pendidikan bertema "Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI Menuju Pembelajaran Berkualitas Tahun Ajaran 2025–2026". Kegiatan ini digelar oleh Pengurus Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI Kecamatan Cicalengka yang diketuai oleh Ustadz Saepudin, M.Pd dan Sekretaris Jenderal Ir. Usman Memed, dengan dukungan penuh dari Kepala SDN Cicalengka 07 sebagai tuan rumah.

Workshop ini dihadiri puluhan guru PAI dari berbagai SD Negeri di Cicalengka, yang antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Dalam sambutannya, Ketua KKG PAI, Ustadz Saepudin, M.Pd, menekankan pentingnya penguatan peran guru PAI dalam membentuk karakter generasi muda.



"Guru PAI bukan sekadar pengajar, tetapi penanam nilai, pembimbing hati, dan pembentuk masa depan. Meningkatkan kompetensi bukan hanya soal menguasai materi, tetapi juga memantapkan keteladanan. Karena ilmu yang diajarkan dengan hati akan menumbuhkan generasi yang bukan hanya cerdas pikirannya, tetapi juga mulia akhlaknya," ujarnya di hadapan para peserta.

Acara inti diisi oleh Instruktur Nasional sekaligus Pengawas PAI Kecamatan Cicalengka, Achmad Hasim, M.Ag, yang memaparkan dua materi penting. Materi pertama adalah tentang pembelajaran mendalam (deep learning) yang relevan dan kontekstual dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Dalam paparannya, Achmad Hasim menjelaskan bahwa pembelajaran PAI tidak boleh berhenti pada pemahaman teori, melainkan harus mendorong siswa untuk mengaitkan pelajaran dengan realitas yang mereka alami. Salah satu contoh yang disampaikan adalah saat mengajarkan materi toleransi. Guru dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk berbagi pengalaman nyata tentang bagaimana mereka menghargai perbedaan di lingkungan rumah, sekolah, atau masyarakat.

"Ketika siswa diberi kesempatan menceritakan pengalaman pribadinya yang sesuai dengan materi, mereka akan lebih mudah memahami makna pelajaran itu. Pembelajaran seperti ini bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku positif," terang Achmad Hasim.


 

Materi kedua adalah pembuatan modul ajar yang disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Peserta workshop dibimbing secara teknis untuk menyusun modul ajar yang aplikatif, terstruktur, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolah masing-masing.

Achmad Hasim menegaskan bahwa modul ajar bukan sekadar dokumen formal, tetapi panduan nyata yang dapat membantu guru merancang proses pembelajaran yang efektif. Modul yang baik harus mampu memadukan tujuan pembelajaran, metode pengajaran, dan asesmen yang tepat, sehingga tercapai keseimbangan antara pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan karakter.

Kepala SDN Cicalengka 07 selaku tuan rumah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia berharap, setelah mengikuti workshop, guru PAI semakin siap menghadapi tantangan pembelajaran di era modern tanpa mengabaikan nilai-nilai moral dan spiritual.

Workshop ini tidak hanya menjadi ajang peningkatan kompetensi, tetapi juga forum silaturahmi dan saling berbagi inspirasi antar guru PAI se-Kecamatan Cicalengka. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan hasil dari kegiatan ini akan berdampak nyata pada peningkatan kualitas pembelajaran PAI di sekolah, sehingga mampu melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual dan mulia dalam akhlak.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Workshop Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI di Cicalengka, Wujudkan Pembelajaran Berkualitas Tahun Ajaran 2025–2026

  Workshop Peningkatan Kompetensi Profesional Guru PAI di Cicalengka, Wujudkan Pembelajaran Berkualitas Tahun Ajaran 2025–2026 Cicalengka, ...